Salah satu kemudahan menggunakan virtual
mesin adalah, kita dapat memindah-mindahkan virtual mesin dari satu
mesin hardware (mesin yang menjalankan virtulisasi) ke mesin hardware
yang lain. Hal ini tidak mudah jika anda masih menginstall sistem
operasi pada mesin hardware secara langsung, untuk dapat memindahkan
server pada hardware yang lain anda harus menghilangkan
identitas-identitas hardware yang pada server lama terlebih dahulu,
seperti processor, mainboard dan hardisk selanjutnya hardisk yang berisi
sistem operasi tersebut dipindahkan ke mesin baru, selanjutnya pada
server baru sistem operasi akan mengenali dan menginstall identitas
hardware yang baru. Untuk menghilangkan identitas hardware anda dapat
menggunakan perkakas sysprep, jika anda ingin lebih tau lebih elngkah
tentang sysprep bisa kunjungi link berikut http://technet.microsoft.com/en-us/library/cc783215(v=ws.10).aspx.
Banyak alasan kenapa kita harus memindahkan virtual mesin dari mesin hardware satu ke mesin hardware yang lain seperti :
·
Peremajaan mesin hardware hal ini sering terjadi pada perusahaan yang
bersekala enterprise yang biasanya di lakukan setiap 3 tahun sekali.
·
Upgrade komponen mesin, tidak ingin down time terjadi terlalu lama anda
dapat memindahkan virtual mesin ke mesin hardware yang lain.
·
Migrasi, karena sesuatu hal maka virtual mesin yang terdapat pada masin
hardware A harus di pindahkan ke mesin hardware yang lain .
·
Optimalisasi, ketika kita mempunyai beberapa mesih hardware yang
menjalankan virtual mesin, kadang ada keadaan beban setiap mesin
hardware berbeda-beda, untuk itu kita dapat memindah-mindahkan virtual
mesin ke mesin hardware yang lain agar sumber daya setiap mesin hardware
dapat dioptimalkan secara maksimal.
Virtualisasi
menawarkan sebuah fleksibilitas yang memudahkan system administrator
untuk memanajemen mesin atau server anda, selain itu juga banyak
keuntungan lain yang bisa anda dapatkan seperti efiseinsi energy,
optimalisasi sumber daya dan otomatisasi.
Berikut langkah-langkah untuk melakukan Export dan import pada Hyper-v :
1. Buka Hyper-V manager dari Start - Administrative Tools – Hyper-V Manager.
2.
Sebelum meng-export virtual mesin, shut down virtual mesin tersebut
terlebih dahulu, klik kanan pada virtual mesin tersebut misal Win2008R2STD kemudian pilih Shutdown.
3. Kemudian klik kanan pada virtual mesin Win2008R2STD tersebut lalu pilih Export.
Gambar 1
4. Kemudian akan muncul jendela Export Virtual Machine, klik Browse lalu tentukan dimana file hasil proses export virtual mesin aakan di simpan misal C:\Temp, setelah itu anda bisa lagsung klik tombol Export.
Gambar 2
5. Selanjutnya proses Export akan berlangsung, anda dapat melihat pada kolom Status, untuk mengetahui sudah sebarapa jauh proses export berjalan.
Gambar 3
6. Untuk mengecek virtual mesin telah berhasil di export buka Windows Explorer,
buka folder dimana anda tadi menyimpan hasil export virtual mesin
kemudian masuk ke folder virtual mesin, akan seperti terlihat pada
gambar di bawah.
Gambar 4
7. Setelah selesai, langkah selanjutnya adalah memindahkan folder yang berisi file virtual mesin Win2008R2STD ke mesin yang baru (tujuan), di sarankan sebelum memindahkan file tersebut untuk melakukan kompresi misal dengan .zip
8.
Selanjutnya melakukan Import virtual mesin, pada contoh ini saya
sengaja mengimport pada mesin hardware yang sama, jangan lupa
mengekstrak file virtual mesin jika sebelumnya di kompresi.
9. Untuk meng-import pada menu Action pilih Import Virtual Machine…
Gambar 5
10. Selanjutnya klik Browse, cari dimana file virtual mesin berada kemudian klik tombol Import.
- Move or restore the virtual machine ( Use the existing unique ID)
: pilihan ini di gunakan jika anda ingin mengimport virtual mesin
beserta ID, tidak di sarankan jika ingin mengimport pada mesin hardware
yagn sama.
- Copy the virtual machine (Create a new uniqe ID)
: dengan pilihan ini anda akan mengimport virtual mesin dengan ID yang
baru, bisa di lakukan jika anda ingin mengimport pada mesin hardware
yang sama.
Kemudia pilihan Duplicate all files so the same virtual machine can be imported again,
pilihan ini berguna jika anda ingin mengimport virtual mesin kembali,
untuk menhindari gagalnya proses import pilih pilihan ini, jika terjadi
kesalah proses import dan file rusak anda tidak perlu harus meng-copy
kembali dari mesin yang lama.
Gambar 6
11. Tunggu proses Import sampai selesai.
Gambar 7
12. Muncul warning klik tombol Close,
proses Import telah berhasil tetapi muncul warning hal ini terjadi
karena saya mengimport pada mesin hardware yang sama, meskipun sudah
memilih piliha Copy the virtual machine (Create a new uniqe ID) tetapi
virtual masin yang lama belum di hapus dan kemungkinana ada persamaan
nama virtual mesin, nama komputer dan mungkin juga ip address.
Gambar 8
13.
Setelah proses import selesai coba jalankan virtual mesin Win2008R2STD,
ternayata virtual mesin dapat berjalan dengan normal, perhatikan juga
virtual mesin yang lama dalam posisi Off.
Gambar 9
No comments:
Post a Comment
Jika Blog ini bermanfaat untuk anda. Silakan Tinggalkan Komentar Anda