Memang enak bubur ayam hangat siap saji tersebut, tetapi tahukah Anda bahwa kantong plastik untuk membungkus makanan mengandung limbah yang mudah lepas dan berbaur menjadi satu terhadap makanan yang akan dibungkus tadi manakala makanan itu dalam suhu panas. Itulah yang menjadi perhatian Badan Pengawas dan Obat Makanan BPOM Pekanbaru minggu ini, sebagaimana dilansir media televisi daerah Pekanbaru.
Badan Pengawas dan Obat Makanan disebut BPOM Pekanbaru menghimbau agar masyarakat jangan menggunakan kantong plastik untuk membungkus makanan dan minuman. Pasalnya wadah platik ini dinilai mudah meleleh manakala terkena panas dari makanan atau minuman. Dari hasil uji laboratorium yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan terhadap sebelas kantong plastik yang diuji, satu diantaranya mengandung zat berbahaya.
Senyawa berbahaya yang terkandung dalam pembungkus kantong plastik akan terlepas apabila dalam keadaan panas yang menyebabkan konsumen akan terkena kanker hati. Terlebih makanan yang dibungkus dalam keadaan panas maka zat bahaya yang terkandung dalam kantong plastik akan masuk ke dalam makanan tersebut. Untuk itu pihaknya minta kepada masyarakat agar waspada terhadap penggunaan kantong plastik.
Untuk menjaga kesehatan ada baiknya makanan yang akan dibungkus itu dilapisi kertas putih lebih dulu baru setelah itu dibungkus dengan kantong plastik. Hal ini ditujukan untuk menekan tingginya kandungan zat berbahaya yang akan berbaur langsung dengan makanan yang sudah dibungkus. Yang menjadi pertanyaan apabila yang dibungkus adalah minuman panas sama bahaya juga bila mengkonsumsi minuman ini. Oleh karena itu lebih baik menghindari pembungkus plastik untuk makanan dan minuman panas siap saji.
Sementara itu Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib mengatakan bahwa, “Dari seluruh jenis kemasan makanan plastik , PE dan PP paling banyak digunakan dan paling aman.” Ia menjelaskan bahwa plastik PE terbuat dari monomer etilen sedang plastik PP dari monomer propilen. Sifat kedua bahan ini sangat mirip. Sementara kemasan plastik kresek berwarna dan kemasan plastik berbahan polivinil klorida (PVC) dalam keadaan tertentu kurang aman untuk mewadahi makanan, katanya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan bahwa tas kresek plastik hitam dibuat melalui daur ulang dengan penambahan bahan kimia tertentu, riwayat penggunaannya tidak jelas dan kurang terjamin kebersihannya. Sedangkan PVC dibuat dari monomer vinil klorida. “Monomer vinil klorida yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas ke dalam makanan terutama yang berminyak, berlemak dan mengandung alkohol, ” katanya.
Sudah banyak orang yang memberi peringatan, rumor, gosip bahkan artikel majalah tentang bahaya plastik. Tetapi tetap saja hanya segelintir orang yang menggubris, peduli atau sampai meneliti lebih lanjut.
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A.
Plastik dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Akan tetapi plastik juga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga kita. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik yang aman untuk kita pakai.
Apakah arti dari simbol-simbol yang kita temui pada berbagai produk plastik?
#1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate)
biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Boto-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.
#2. HDPE (high density polyethylene)
biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.
3. V atau PVC (polyvinyl chloride)
adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
4. LDPE (low density polyethylene)
biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
aik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
6. PS (polystyrene)
biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
7. Other (biasanya polycarbonate)
bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia. Oleh karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan keluarga kita.
Pada akhirnya. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya.
Hindari juga membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada akhirnya pun bisa mencemari air minum banyak orang.
Semoga informasi ini bermanfaat.